Circle Guru-guru SMP
Circle Guru-guru di Tempat Kerjaku Hampir setahun aku mengajar di SMPIT Bilingual Nurul Imam. Sekolah yang letaknya dikelilingi oleh sawah ini punya murid-murid yang ekspresif (untuk tidak buru-buru bilang enggak mau diem dan berisik) meskipun tidak semua, tetapi tetap pintar, berbakat, dan unik. Begitupla dengan rekan-rekanku: guru-guru di sekolah ini, yang lucunya mereka punya selera humor yang receh-receh meski enggak semua (juga), misal kaya Aidi yang lebih kalem, kritis dan terlihat (sok) dewasa wkwkwk. Atau Pak Fathi yang kelihatanya lebih asik sama dunianya sendiri. Begitulah sepengamatanku sepanjang bekerja di sini. Hal menarik yang aku mau omongin di sini adalah tentang circle-circle pertemanan di antar kami, guru-guru. Tulisan ini terinspirasi dari pembicaraan selewat bareng Pak Lano dan Pak Dani, mereka guru SDIT Nurul Imam yang ngekost bareng Aidi. Aku nanya begini, “Tempat kalian mesantren dulu basisnya apa? NU, Muhammadiyah, Persis, atau Salafi?” “Pesantren kami mo...